Operasi militer dengan sandi “Hussein Ayub” diklaim sukses oleh
Hizbullah Lebanon, meski pada menit ke-35 setelah memasuki wilayah
Israel, drone (pesawat tanpa awak) Hizbullah ditembak jatuh angkatan udara Israel, pada Kamis (11/10) kemarin.
Prestasi besar drone buatan Iran yang ditembak jatuh di gurun Negev.
Ini membuktikan drone Hizbullah sudah melewati instalasi nuklir Dimona
milik Israel yang terletak di gurun tersebut.
“Kami sudah memperkirakan akan ditembak jatuh oleh zionis. Tapi kami
berhasil menyusup jauh ke wilayah mereka,” ujar Sekjen Hizbullah, Sayid
Hasan Nasrallah.
Sementara, analis militer barat dikutip Fars News, Jumat (12/10),
meski ditembak jatuh, namun operasi itu merupakan prestasi luar biasa
bagi Hizbullah, khususnya Iran, sebagai perancang drone tersebut.
Karena drone itu mampu mendekati situs nuklir Dimona, tanpa bisa
terdeteksi oleh radar canggih dan sistem Iron Dome (kubah besi) buatan
Amerika Serikat, yang dilengkapi dengan sensor dan radar dengan
teknologi paling mutakhir, sehingga langit Israel bak tertutup kubah
besi dan mustahil ditembus oleh pesawat, roket, missile atau benda asing
lainnya.
Terbukti, drone itu baru ditembak jatuh setelah 35 menit mengudara
memasuki wilayah udara Israel dari Laut Mediterania, tanpa bisa
terdeteksi radar canggih Israel sebelum memasuki wilayah udara mereka.
Bahkan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengakui kalau
drone Hizbullah itu memang sudah masuk ke wilayah Israel dan ditembak di
atas gurun Negev.
“Ini sukses besar dan semacam “testing the water” Iran untuk menguji
sejauhmana kehandalan Iron Dome dan radar-radar canggih milik Israel.
Dengan kejadian ini, Iran sudah mampu mengukur kekuatan radar Israel
yang sebenarnya. Lagi-lagi Iran menang,” kata Simon Cordwell, analis
militer dari Institut Sains dan Keamanan Internasional Amerika Serikat.
Satu tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 9- Desember- 2011,
televisi Iran mengumumkan telah “menggelandang” turun pesawat drone
tercanggih RQ-170 Sentinel milik AS yang sudah berkali- kali sukses
“membantai” rakyat Afganistan dengan cara- cara tak biasa yakni dengan
menggunakan teknologi cyber sehingga drone canggih tersebut terkecoh dan
turun dengan keadaan utuh dan kemudian jatuh ketangan para pakar
scientist Iran. Dengan nyelonongnya drone Iran ke Israel, terbukti Iran
telah berhasil menguliti dan mendalami “jeroan” drone Santinel RQ= 170
canggih itu dan kemudian Iran meng copynya dan memproduksinya sendiri!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar