Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Jumat, 10 Oktober 2014

Nusa Tenggara Barat Di Jadikan Laboratorium Alam


Ikatan Arsitek Landscape Indonesia tengah menggagas rencana menjadikan Nusa Tenggara Barat sebagai daerah pembelajaran atau disebut juga dengan laboratorium alam.

"Output dari pelaksanaan kongres di NTB nanti bagaimana mendapatkan arahan mengenai cara menata kota atau kabupaten yang berada dalam jalur gunung berapi (ring of fire) menjadi hijau, serta menjadikan NTB sebagai laboratorium alam," kata Ketua Panitia Kongres Arsitektur Landscape Asia Pacific yang juga merupakan pengurus nasional Ikatan Arsitek Landscape Indonesia Soehartini Sekartjakrarini di Mataram, Minggu (5/10).

Menurut dia, sebagai tuan rumah pelaksanaan kongres Arsitektur Landscape Asia Pacific, Agustus 2015, NTB memiliki keaneka ragaman. Salah satunya peristiwa meletusnya Gunung Tambora pada 200 tahun silam.

"Peristiwa meletusnya Gunung Tambora, merupakan momen yang sangat penting sekali untuk Indonesia, karena dampak dari peristiwa 200 tahun lalu itu sangat global, apalagi posisi Indonesia yang berada dalam ring of fire, artinya banyak kota-kota di Indonesia maupun kabupaten-kabupaten yang nantinya jika hal-hal seperti itu terjadi lagi akan dapat menjadi pembelajaran bagi kabupaten kota lainnya," jelasnya.

Untuk itu, diadakannya kongres tersebut tidak lain untuk memberi arahan kepada masyarakat dan para arsitek landscape yang ada di NTB, mengenai cara menata kota dan kabupaten landscap yang berada dalam lingkup ring of fire, sehingga mereka dapat melakukan antisipasi jika kasus peletusan serupa terjadi.
"Kami dari Arsitek Landscape Indonesia, ingin memberikan suatu arahan bagaimana menata kota-kota landscape yang ada di daerah ring of fire ini, sehingga nanti mereka akan dapat menata kota dan kabupatennya menjadi lebih baik. Kalau ada dampak dari letusan, mereka dapat melakukan penataan kota dengan jauh lebih terencana," ucap Soehartini.

0 komentar: